Selasa, 18 Desember 2012

Binatang Halal Haram


BAB IV :
BINATANG HALAL DAN BINATANG HARAM

KERANGKA PEMBELAJARAN
KOMPETENSI DASAR
Mengetahui jenis-jenis hewan yang halal dan yang haram dan memahami tata cara menyembelihnya.

INDIKATOR PENCAPAIAN HASIL BELAJAR
Ø  Menyebutkan macam-macam binatang yang halal dan yang haram
Ø  Mengungkapkan sikap seorang muslim terhadap binatang yang halal dan yang haram.
Ø  Menunjukkan perilaku yang mencerminkan sikap sayang terhadap binatang
Ø  Menjelaskan tata cara menyembelih binatang
Ø  Menyebutkan binatang yang hala yang perlu disembelih dan tidak perlu disembelih
Ø  Terbiasa menyembelih sesuai dengan syarat
Ø  Menunjukkan perilaku yang mencerminkan sikap sayang terhadap binatang

MATERI POKOK :
Ø  Binatang halal
Ø  Binatang haram
Ø  Cara meyembelih binatang
Ø  Cara menyembelih anak binatang halal dalam perut induknya
Ø  Berburu binatang

BINATANG HALAL
A.     Binatang ang Halal
Allah menciptakan makhluk hidup dengan berbagai jenis yang hidup di darat maupun yang ada di air. Kesmuanya itu agar dapat dimanfaatkan oleh manusia. Binatang adalah salah satu jenis makhluk hidup yang diperuntukkan manusia, akan tetapi tidak semua jenis binatang itu halal dimakan.
Daging itu banyak mengandun gizi dan protein, akan tetapi makanlah daging hewan itu yang halal menurut syariat Islam. Di dalam Al-Qur’an surat al-A’raf ayat 157 Allah berfirman :  
Allah berfirman :
@Ïtäur ÞOßgs9 ÏM»t6Íh©Ü9$# ãPÌhptäur ÞOÎgøŠn=tæ y]Í´¯»t6yø9$#
Artinya :   “ …. dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk ….”. (QS. Al A’raf : 157)
Dan firman Allah dalam surat Al-Maidah ayat 4 : 
y7tRqè=t«ó¡o !#sŒ$tB ¨@Ïmé& öNçlm; ( ö@è% ¨@Ïmé& ãNä3s9 àM»t6ÍhŠ©Ü9$#  ....
Artinya :   Mereka menanyakan kepadamu: "Apakah yang Dihalalkan bagi mereka?". Katakanlah: "Dihalalkan bagimu yang baik-baik ….”. (QS. Al Maidah : 4)

Adapun jenis-jenis binatang yang halal menurut ajaran agama Islam sebagai berikut :
1.     Binatang Ternak
Binatang ternak halal, sebagaimana tersebut dalam firman Allah surat Al Maidah ayat 1 :
وَأُحِلَّتْ لَكُمْ بَهِيْمَةُ اْلأَنْعَامِ
Artinya :“Telah dihalalkan bagi kamu memakan binatang ternak (seperti: Unta, Sapi, Kerbau dan Kambing)”. (QS. Al-Maidah : 1)
Di samping yang tersebut dalam ayat di atas, binatang pemeliharaan yang lain, seperti ayam, itik, kelinci, dan sebagainya yang juga termasuk halal dimakan dan banyak mengandung gizi.
2.     Sebangsa belalang juga halal, bahkan bangkainyapun boleh dimakan walaupun tanpa disembelih, nabi Saw bersabda :
أُحِلَّ لَنَا مَيْتَتَانِ الْحُوْتُ وَالْجَرَادُ (رواه ابن ماجه)
Artinya :“Dihalalkan kepada kita kita dua bangkai, yaitu ikan dan belalang”. (HR. Ibnu Majah)
3.     Binatang hasil buruan yang diperoleh dari hutan seperti kijang, kancil atau ayam hutan halal dimakan dagingnya, sebagaimana firman Allah Swt surat Al Maidah ayat 4 :
ö@è% ¨@Ïmé& ãNä3s9 àM»t6ÍhŠ©Ü9$#   $tBur OçFôJ¯=tæ z`ÏiB ÇyÍ#uqpgø:$# tûüÎ7Ïk=s3ãB
Artinya :Katakanlah: "Dihalalkan bagimu yang baik-baik dan (buruan yang ditangkap) oleh binatang buas yang telah kamu ajar dengan melatihnya untuk berburu”. (QS. Al-Maidah : 4)
4.     Binatang yang hidup dalam air
Binatang yang hidup di dalam air tawar ataupun laut semuanya halal dimakan, baik yang masih hidup atau mati. Seperti ikan kakap, ikan tawes, ikan banding, cumi-cumi, rajungan dan sebagainya.
Firman Allah Swt.
¨@Ïmé& öNä3s9 ßø|¹ ̍óst7ø9$# ¼çmãB$yèsÛur $Yè»tFtB öNä3©9 Íou$§¡¡=Ï9ur
Artinya :“ Dihalalkan bagimu binatang buruan laut[442] dan makanan (yang berasal) dari laut[443] sebagai makanan yang lezat bagimu, dan bagi orang-orang yang dalam perjalanan”. (QS. Al Maidah : 96)

Ikan yang sudah mati dengan sendirinya ga halal dimakan sebagaimana hadits Nabi Saw yang bersabda :
فِى الْبَحْرِ هُوَ الطَّهُوْرُ مَاءُهُ الْحِلُّ مَيِّتَتُهُ
Artinya :“Laut itu suci airnya dan halal bangkainya ” (HR. Malik dan lainnya)

B.     Binatang Haram
Binatang yang haram dimakan menurut syariat Islam disebabkan oleh beberapa factor, antara lain :
  1. Haram karena nash atau ketentuan hukum Al-Qur’an. Allah Swt berfirman dalam surat Al Maidah ayat 3 :
ôMtBÌhãm ãNä3øn=tæ èptGøŠyJø9$# ãP¤$!$#ur ãNøtm:ur ͍ƒÌYσø:$# !$tBur ¨@Ïdé& ÎŽötóÏ9 «!$# ¾ÏmÎ/ èps)ÏZy÷ZßJø9$#ur äosŒqè%öqyJø9$#ur èptƒÏjŠuŽtIßJø9$#ur èpysÏܨZ9$#ur !$tBur Ÿ@x.r& ßìç7¡¡9$# žwÎ) $tB ÷LäêøŠ©.sŒ $tBur yxÎ/èŒ n?tã É=ÝÁZ9$#
Artinya :   “Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah[394], daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala.” (QS. Al Maidah : 3)

Dari ayat al-Qur’an tersebut dapat dijelaskan dan disimpulkan bahwa makanan haram menurut nash Al-Qur’an ada 10 macam, sebagai berikut :
a.       Bangkai, yaitu binatang yang mati tanpa sebab disembelih kecuali bangkai ikan dan bangkai belalang
b.      Darah, baik darah hewan maupun darah orang, dimasak atau tidak, banyak atau sedikit tetap hukumnya haram
c.       Daging babi, termasuk tulangnya, kulitnya dan sebagainya. Semua binatang sejenis babi, baik yang dipelihara, liar ataupun babi yang berada di kebun binatang, semuanya haram dimakan.
d.      Binatang yang disembelih tidak karena Allah, walaupun binatang itu halal tetapi ketika menyembelihnya tidak mengucapkan nama Allah, maka hukumnya haram dimakan.
e.       Binatang yang mati karena tercekik, baik sengaja atau tidak sengaja, maka binatang itu haram dimakan
f.        Binatang yang mati terpukul baik sengaja atau tidak sengaja, misalnya kita menghalau ayam dengan kayu, kebetulan terkena kayu itu sehingga mati, maka ayam itu haram hukumnya dimakan
g.       Binatang yang mati karena terjatuh, misalnya kambing terjatuh dari kandang, lalu mati maka kambing tersebut tidak boleh dimakan
h.      Binatang yang mati karena tertanduk, misalnya kambing tertanduk oleh kambing yang lebih besar dan sampai mati, maka kambing yang tertanduk itu harama dimakan.
i.         Binatang yang mati karena binatang buas, haram dimakan, kecuali masih dalam keadaan hidup dan sempat disembelih, maka yang demikian itu halal dimakan
j.         Binatang yang disembelih karena untuk berhala.

  1. Haram karena nash hadits Nabi Saw.
Hewan yang haram selain ketentuan Al-Qur’an ada juga hewan yang haram menurut hadits Nabi Saw, yaitu :
a.       Binatang yang bertaring
Binatang yang mempunyai taring hukumnya haram untuk dimakan, misalnya gajah, singa, badak, beruang dan sebagainya
b.      Hewan yang berkuku tajam
Hewan yang berkuku tajam dan berkuku panjang, tidak boleh dimakan, karena termasuk hewan yang diharamkan, misalnya burung elang, kucing, anjung dan sebagainya.
Hadits Nabi Saw
نَهَى رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ كُلِّ ذِيْ نَابٍ مِنَ السَّبَاعِ وَعَنْ كُلِّ ذِيْ مِحْلَبٍ مِنَ الطُّيُوْرِ (رواه مسلم وغيره)
Artinya :   “Rasulullah Saw melarang memakan semua hewanyang bertaring dan semua burung yang berkuku pencakar.” (HR. Muslim danyang lainnya)
c.       Hewan yang hidup di dua alam, yaitu sejenis hewan yang dapat hidup di darat dan di air, seperti buaya, katak, kepiting dan sejenisnya, hewan seperti iru haram dimakan.
d.      Binatang yang jahat dan memang disuruh membunuhnya, seperti ular, gagak, tikus, anjing galak, burung elang dan sebagainya.
Rasulullah saw bersabda :
عَنْ عَائِشَةَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : خَمْسُ فَوَاسِقَ يُقْتَلُ فِى الْحِلِّ وَالْحَرَامِ الْحَيَةُ وَالْغُرَابُ اْلأَبْقَعُ وَالْفَأْرَةُ وَالْكَلْبُ الْعَقُوْرُ وَالْحِدَاءَةُ (رواه مسلم)
Artinya :   “Dari Aisyah telah bersabda Rasulullah Saw, lima macam binatang yang jahat hendaklah dibunuh baik di tanah halal maupun di tanah haram, seperti ular, gagak, tikus, anjing galak dan burung elang.” (HR. Muslim)

e.       Hewan yang haram dimakan karena kita dilarang membunuhnya, seperi semut, tawon, burung teguk-teguk dan burung suradi. Hadits nabi Saw :
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ نَهَى النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ قَتْلِ أَرْبَعٍ مِنَ الدَّوَابِ : اَلنَّمْلَةِ وَالنَّحْلَةِ وَالْهَدْهُدِ وَالصَّرَدِ (رواه أحمد وغيره)
Artinya :   “Dari Ibnu Abbas, Nabi Saw telah melarang untuk membunuh empat macam binatang : semuat, tawon, burung teguk-teguk dan burung suradi.” (HR. Ahmad dan lainnya)

f.        Binatang yang haram dimakan karena kotor atau menjijikan, seperti kutu, ulat, bangsat, cacing dan sebagainya. Firman Allah :
ãPÌhptäur ÞOÎgøŠn=tæ y]Í´¯»t6yø9$#
Artinya :   “ …. dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk ….”. (QS. Al A’raf : 157)


C.      Cara Menyembelih Binatang
Binatang yang halal dimakan sebagaimana telah dijelaskan terdahulu, harus disembelih dahulu kecuali dua jenis binatang, yaitu ikan dan belalang. Tata cara penyembelihan binatang dalam syariat Islam itu tidak asal menyembelih. Tetapi ada ketentuan dan aturan-aturannya. Binatang halal bisa menjadi haram lantaran disembelih dengan tata cara yang salah menurut syariat Islam.
Adapun syarat-syarat menyembelih binatang adalah sebagai berikut :
  1. Orang yang harus orang Islam dan mengucapkan nama Allah, ketika pisau diletakkan pada leher binatang yang disembelih. Hadits Nabi Saw:

مَا أَنْهَرَ الدَّمَ وَذُكِرَ اسْمُ اللهِ عَلَيْهِ فَكُلُوْهُ (رواه البخارى ومسلم)
Artinya :   “Apa yang dapat mengalirkan darah dan disebutkan nama Allah kepadanya, maka makanlah ia (halal dimakan)”. (HR. Bukhari dan Muslim)
  1. Binatang yang disembelih harus binatang halal, dengan cara :
a.       Memutuskan jalan nafas atau hulqum
b.      Memutuskan jalan makan atau mari’i
c.       Memutuskan dua urat darah kanan dan kiri leher.
Memutuskan dua urat, jalan nafas dan jalan makan harus sempurna dan dengan pisau yang tajam, karena baik terhadap binatang yang disembelih.
  1. Alat untuk menyembelih harus benda tajam yang dibuat dari besi seperti : pisau, golok, atau benda tajam lainnya, kecuali gigi, kuku atau tulang tidak boleh digunakan untuk menyembelih, sebagaimana hadits Nabi Saw.
عَنْ رَافِعِ بْنِ خَدِيْجٍ مَا أَنْهَرَ الدَّمَ وَذُكِرَ اسْمُ اللهِ عَلَيْهِ فَكُلُوْهُ مَا لَمْ يَكُنْ سِنًّا اَوْ ظُفْرًا (رواه البخارى ومسلم)
Artinya :   “Dari Rofi’i bin Khadij : sesuatu yang dapat mengalirkan darah dan disembelih dengan menyebut nama Allah, maka makanlah olehmu terkecuali gigi, dan kuku. (HR. Bukhari dan Muslim)

Dilarang menyembelih binatang dengan gigi, kuku atau tulang, sebab benda itu bukan benda tajam, sehingga binatang yang disembelih kemungkinan urat-uratnya tidak dapat putus, yang mengakibatkan binatang itu tersiksa. Untuk itu kalaupun mati, bukan karena dipotong, tetapi mati karena tersiksa sehingga binatang tersebut kedudukannya sama dengan bangkai dan hukumnya haram dimakan. Di samping beberapa syarat menyembelih tersebut, agar kita mendapat pahala tambahan dan untuk kesempurnaan penyembelihan, maka disunahkan mengerjakan beberapa hal seperti tersebut di bawah ini.

Sunnah Menyembelih Binatang
1.      Memotong dua urat yang ada di kanan kiri leher agar cepat mati.
2.      binatang yang lehernya panjang, disembelih dipangkal leher sebelah atas.
3.      binatang direbahkan kesebalah rusuk kiri dan menghadap kiblat.
4.      membaca nama Allah yaitu basmalah atau shalawat atas nabi Saw.





B.     Cara Menyembelih Anak Binatang Halal dalam Perut Induknya.
Anak binatang yang masih dalam perut induknya hukumnya halal dimakan sekalipun tidak disembelih akan tetapi ada persyaratan khusus, yaitu bahwa induknya sudah disembelih terlebih dahulu dengan ketentuan sebagaimana disyaratkan dalam Islam. Untuk itu jika induknya disembelih dan anaknya kedapatan ikut mati dalam kandungan, maka anaknya hala dimakan tanpa disembelih lagi.
Hadits Nabi Saw.
Artinya :   “Dari Abu Said, Nabi Saw telah bersabda : tentang urusan penyembelihan anak binatang yang dalam perut induknya, cukuplah dengan menyembelih induknya.

C.      Berburu Binatang
Berburu binatang ialah menangkap binatang yang masih liar dalam hutan dengan alat tertentu atau dengan binatang pemburu yang sudah dididik untuk berburu. Binatang yang diburu agar halal dimakan harus binatang yang halal pula, serta sebelum melepaskan alat buruannya syaratkan sebagai berikut :
1.      Yang berburu harus orang Islam
2.      Sebelum melepaskan alat buruan, misalnya tombak, senapan, atau panah harus membaca nama Allah atau Basmalah
3.      Bila binatang buruan kedapatan masih hidup, harus disembelih sebagaimana menyembelih binatang biasa (bukan burun), sedangkan apabila kedapatan mati lantaran alat berburu itu tidak perlu disembelih dan halal dimakan.
Diperbolehkan berburu dengan menggunakan binatang yang bertaring, seperti harimau, anjing atau dengan buruk pencakar. Akan tetapi bintang-bitang tersebut harus dididik dan dilatih untuk berburu, sehingga binatang ersebut bila dilepas segera memburu, bila dicegah berhenti dan bila berhasil memburu sedikitpun tidak dimakannya. Syarat itu dilakukan berulang-ulang, sebab itu jika syarat itu tidak terpenuhi maka tidak halal dimakan hasilnya, terkecuali didapati hasil buruannya masih hidup dan sempat disembelih. Hal  ini sebagaimana hadits Nabi Saw sebagai berikut :
إِذَا أَرْسَلْتَ كَلْبَكَ الْمُعَلَّمَ وَسَمَّيْتَ فَأَمْسَكَ فَكُلْ وَإِنْ أَكَلَ فَلاَ تَأْكُلْ فَإِنَّمَا اَمْسَكَ عَلىَ نَفْسِهِ (رواه البخارى ومسلم)
Artinya :   “Bila kamu melepaskan anjingmu yang terpelajar dan kamu membaca “Bismillah”, lalu anjing itu menangkap dan membunuh buruannya maka makanlah buruan itu tetapi jika anjing itu tetapi jika anjing itu memakannya, maka kamu jangan memakannya, karena sebenarnya ia hanya menangkap untuk dirinya sendiri.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Dalam hadits lain, Nabi Saw bersabda :
وَمَا صَدْتَ بِكَلْبِكَ الَّذِيْ لَيْسَ بمُعَلِّمٍ فَاَدْرَكْتَ ذَكَاتَهُ فَكُلْ (رواه البخارى ومسلم)
Artinya :   “Apa yang buru dengan anjingmu yang tidak terpelajar lalu amu sempat menyembelihnya, maka makanlah ia (halal).” (HR. Bukhari dan Muslim).
Jika jelaslah bahwa berburu binatang hala, diperbolehkan menurut syariat Islam, tetapi kita harus ingat bahwa berburu yang diperbolehkan hanya berburu untuk dimakan. Kita harus ingat pula, bahwa pemerintah Indonesia juga melindungi binatang tertentu agar tidak punah. Untuk itu walaupun syariat Islam memperbolehkan berburu binatang dalam hutan, tetapi berburu binatang secara liar, terutama binatang yang dilindungi oleh undang-undang.



UJI KOMPETENSI

A.     Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c atau d sebagai jawaban yang benar!
1.      Yang termasuk binatang halal adalah ….
a.       Semut                   b. Belalang                 c. Tawon                     d. Cacing

2.      Binatang buruan yang sempat dipotong, hukumnya ….
a.       Haram                  b. Sunah                     c. Halal                        d. Makruh

3.      Binatang yang disembelih dengan tidak mengucapkan nama Allah, hukumnya ….
a.       Haram                  b. Boleh                      c. Sunah                      d. Makruh

4.      Bangkai yang halal agar sah dimakan adalah bangkai ….
a.       Itik                         b. Ikan             c. Ayam                       d. Burung

5.      Binatang halal agar sah dimakan harus ….
a.       Dibunuh               b. Dipukul                   c. Disembelih d. Dicekik

6.      Salah satu rukun menyembelih binatang adalah orang  ….
a.       Islam                     b. Dewasa                   c. Laki-laki                  d. Jawa

7.      Orang yang menyembelih binatang harus membaca ….
a.       Al-Qur’an b. Hadits                     c. Bismillah                 d. Buku

8.      Bangkai belalang adalah hukumny ….
a.       Haram                  b. Boleh                      c. Halal                        d. Makruh

9.      Salah satu binatang yang haram dimakan karena kita dilarang membunuhnya adalah ….
a.       Ayam                    b. Semut                     c. Kuda                        d. Kambing

10.  Anak yang ada dalam kandungan, jika induknya disembelih, maka anak binatang itu …….. dimakan
a.       Haram                  b. Boleh                      c. Halal                        d. Makruh

B.     Isilah titik-titik di bawah ini!
1.      Bangkai yang halal dimakan adalah bangkai ………….. dan …………..
2.      Binatang yang kotor dan karena dimakan adalah jenis binatang ………..
3.      Daging kuda hukumnya …………..
4.      Binatang yang mati tercekok hukumnya …………..
5.      Daging itik hukumnya …………..

C.      Jawablah pertanyaan di bawah ini!
1.      Sebutkan jenis binatang yang halal dimakan!
2.      Sebutkan syarat-syarat menyembelih binatang!
3.      Sebutkan syarat-syarat binatang untuk berburu!
4.      Mengapa harimau dan gajah haram dimakan?
5.      Mengapa burung elang haram dimakan?

1 komentar:

  1. Terimakasih......................... Yah Semoga

    irwanirawanfqh.blogspot.com Sukses

    Amin....... :D

    BalasHapus

AKTUALISASI DAN REVITALISASI PROFESIONALISME GURU DALAM ICT ( INFORMATION, COMMUNICATION AND TECHNOLOGY ) DIERA DIGITAL

AKTUALISASI DAN REVITALISASI PROFESIONALISME GURU DALAM ICT   ( INFORMATION, COMMUNICATION AND TECHNOLOGY ) DIERA DIGITAL OLEH : IR...